tuk calon pangeran di langit hatiku, semoga kau mendengarnya !

Kamis, 01 Oktober 2009

Ku tulis bait ini di hening semilir angin malam

Kusenandungkan gemuruh di langit hatiku

Tuk seorang pangeran yang tak jua kunjung datang

Aku bersama semua baktiku yang tertunda

Bersama sepotong cinta putih yang tak sempurna

Bila tidak juga kau ada di taman hatiku

Untuk calon pangeranku yang tidak kutahu terserak dimana

Kelak bila engkau datang menjemput

Izinkan bakti dan taatku

Melebur bersama senyum menawanmu

Izinkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat

Tuk menjaga kehormatanmu

Tuk perisai kesucianmu

Untuk calon pangeran di langit hatiku

Yang sedang menapakkan dakwah entah dimana

Ketahuilah…

Bahwa aku wanita asing bagimu

Nanti terangkanlah apa-apa yang tidak kumengerti darimu

Terangkanlah apa-apa yang tidak tersukai darimu

Agar aku menjadi mahkota yang membalutimu

Agar aku menjadi selimut yang menghangatkanmu

Untuk calon pangeran di langit hatiku yang kurindu…

Yang masih sibuk dalam kelelahanmu

Ketahuilah bahwa aku selalu menunggumu

Menjadi payung yang menaungimu

Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu

Menjadi penyejuk di taman hatimu

Menjadi penapis dahagamu kala terik menyapu

Duhai calon pangeran di langit hatiku…

Bila kelak Allah rizkikan engkau untukku

Semoga aku juga menjadi rizki mulia untukmu

Bersama menyempurna asa dalam samudera mahabbah-Nya

Menyemarak-kan dakwah dengan senyuman jundi-jundi Allah

Di birunya langit dakwah nan mempesona

Menaburkan pendar-pendar pilar Daulah Islamiyyah

Tuk membumikan kembali pesona syari’ah di mayapada

Yang menaburkan kilatan berkah tuk ummah

Aku bersama kesederhanaan yang terbalut takwamu

Bersama menapaki terjalnya perjuangan ini

Yang karenamu Allah semakin sayang padaku

Pada dakwahku

Aduhai semilir angin nan berhembus

Aduhai awan nan mengaraki

Aduhai gemerlap bintang gemintang di cakrawala

Sampaikan pintaku tuk calon pangeran di langit hatiku

Read More......