I.
menetes pula airmata
dari sebuah lupa
dari sebuah lupa
dan, aku mengenangmu
sebagai sebuah kerinduan
yang lupa terjaga
sebagai sebuah kerinduan
yang lupa terjaga
II.
aku biarkan, malam yang pekat,
menangis sejadi-jadinya, dalam sunyi
tanpa bunyi, menjadi isyarat
menangis sejadi-jadinya, dalam sunyi
tanpa bunyi, menjadi isyarat
memanggilmu kembali
III.
rembulan berkabut, malam gerimis
melekat lirih, gugur berguguran
pada yang berhembus dan berdetak
melekat lirih, gugur berguguran
pada yang berhembus dan berdetak
mengalir pula do’a-do’a
pada kerinduan yang bertaut
antara dirimu dan sebuah tiada
pada kerinduan yang bertaut
antara dirimu dan sebuah tiada
Balikpapan,
29 Agustus 2010..
00.58
Read More......