Ku tulis bait ini di hening semilir angin malam
Kusenandungkan gemuruh di langit hatiku
Tuk seorang pangeran yang tak jua kunjung datang
Aku bersama semua baktiku yang tertunda
Bersama sepotong cinta putih yang tak sempurna
Bila tidak juga kau ada di taman hatiku
Untuk calon pangeranku yang tidak kutahu terserak dimana
Kelak bila engkau datang menjemput
Izinkan bakti dan taatku
Melebur bersama senyum menawanmu
Izinkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat
Tuk menjaga kehormatanmu
Tuk perisai kesucianmu
Untuk calon pangeran di langit hatiku
Yang sedang menapakkan dakwah entah dimana
Ketahuilah…
Bahwa aku wanita asing bagimu
Nanti terangkanlah apa-apa yang tidak kumengerti darimu
Terangkanlah apa-apa yang tidak tersukai darimu
Agar aku menjadi mahkota yang membalutimu
Agar aku menjadi selimut yang menghangatkanmu
Untuk calon pangeran di langit hatiku yang kurindu…
Yang masih sibuk dalam kelelahanmu
Ketahuilah bahwa aku selalu menunggumu
Menjadi payung yang menaungimu
Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu
Menjadi penyejuk di taman hatimu
Menjadi penapis dahagamu kala terik menyapu
Duhai calon pangeran di langit hatiku…
Bila kelak Allah rizkikan engkau untukku
Semoga aku juga menjadi rizki mulia untukmu
Bersama menyempurna asa dalam samudera mahabbah-Nya
Menyemarak-kan dakwah dengan senyuman jundi-jundi Allah
Di birunya langit dakwah nan mempesona
Menaburkan pendar-pendar pilar Daulah Islamiyyah
Tuk membumikan kembali pesona syari’ah di mayapada
Yang menaburkan kilatan berkah tuk ummah
Aku bersama kesederhanaan yang terbalut takwamu
Bersama menapaki terjalnya perjuangan ini
Yang karenamu Allah semakin sayang padaku
Pada dakwahku
Aduhai semilir angin nan berhembus
Aduhai awan nan mengaraki
Aduhai gemerlap bintang gemintang di cakrawala
Sampaikan pintaku tuk calon pangeran di langit hatiku
Read More......