Untuk Sekeping Hati

Kamis, 17 Juni 2010

Kamis malam ini saya duduk di sudut musholla kampus tercinta..

sambil menunggu saudaraku yang menyelesaikan kuliah terakhirnya di hari ini..
kutunggu dia ditemani "dua obat rinduku, kupanggil mereka Arum dan Tari..
dua bocah yang begitu SEMANGAT mngejar Ilmu.. yg begitu INGIN TAHU akan indahnya agamaMU..
bercerita tentang cita-cita.. subhanallah.. cita-cita mereka begitu mulia.. Mudahkan mereka dalam menggapai asa dan cita cita mereka Yaa Rabb..

dan setelah itu.. baru kali ini saya akhirnya mampu duduk disudut rumah ALLAH yang mungill ini..
bukan tempatnya yang saya kagumi, tapi kekaguman saya kepada ALLAH yang telah mengizinkan saya berada disudut ini… bermukena, menggengam tasbih yg selalu ad di dompet saya, dan berurai air mata [karena saya sendiri, menunggu mu'adzin mengumandangkan adzan Isya.. *dasar cengeng...]

dan inilah do’a saya dari sudut ini:

ALLAH, anta tarani, bahagianya hamba dalam perhatianMu, sekian lama nikmat-nikmatMu hamba gunakan untuk sesuatu yang kurang bermanfaat, bahkan mungkin hamba telah menyakiti, menzhalimi, mendustai, terlalu banyak dosa hamba namun Engkau beri hamba kesempatan untuk bertobat dan berterima kasih ya ALLAH, kau perhatikan hamba dengan arrahmanurrahimMu hingga aib-aib hamba Engkau tutupi, apa jadinya hamba jika aib-aib hamba engkau buka, kemana hamba hendak melangkah membawa malu ini…
ALLAH, anta tasmauni, Engkau mendengar do’a hamba… anta tandaru illaya, Engkau mengetahui benar keadaan hamba, kekurangan hamba, kelemahan hamba, hamba ingin menjadi hambaMu yang shalihah, yang ingin selamat, yang sanggup mengendalikan amarah, sakit hati, dendam, iri… bimbinglah hamba wahai Illahi ya maulana, selamatkan hamba, dekatkan hamba kepadaMu, masukan hamba kedalam telaga ampunanMu, dan jangan tinggalkan hamba.
Ya ALLAH, disisa umur hamba yang sesaat ini, berilah hamba cinta dan kasih sayangMu… berikan hamba kekuatan jiwa dan raga hamba yang lemah ini, dan sampaikan maaf hamba kepada orang-orang yang dengan kesombongan hamba dimasa lalu telah tersakiti, muliakanlah mereka ya ALLAH karena mereka telah mengajarkan kepada hamba arti meminta maaf…
Dan inilah do’a terakhir hamba ya ALLAH ….. [saya tak sanggup menuliskannya disini, biarlah menjadi rahasia saya dan ALLAH saja].
Untuk sekeping hati yang saat ini sedang terluka, disudut ini saya menangis untuk luka-luka yang telah saya hadirkan dan kamu hadirkan untuk saya… kita tak sempurna. Maafkan saya,..

balikpapan, 18 Juni 2010. 00.03
*bintangkecil

0 komentar: