Selamat Jalan Ibu Ainun Habibie

Selasa, 25 Mei 2010


Ya..
dari dulu ak memang nge FANS sekali dengan sosok B.J. Habibie..
cakep. wibawa. pemimpin yang SETIA. tangguh. besar hati. dan bertanggung jawab.
subhanallah..

menikah dengan teman kecilnya, Dr. Hj. Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962..
istri yang begitu berjiwa sosial. begitu baik. setia. ramah. dan begitu sempurna di mata Eyang Habibie..
yg begitu sabarnya melayani suaminya, menemani setiap rutinitas sang suami nya, selalu bisa menjadi inspirasi buat semua wanita,,
Ya Allah,
23 Mei 2010, 17.30 Waktu Jerman, beliau kembali ke pangkuan MU..
beliau lahir disambut derai tawa, dan disaat kelahirannya pun pasti memberikan kebahagiaan yang begitu besar, diliat dr namanya, "Hasri Ainun", yang konon artinya Yang Bermata Indah..
ya,,
mata beliau indah,, teduuh!!

begitu banyak kesan baik yang ditinggalkan ibu negara ke tiga ini..
mulai staff yang paling bawah, sampai pejabat..
atau mantan pejabat tinggi..
SEMUANYA.. memberikan kenangan bahwa beliau adalah seorang "ibu yang baik"
Yang paling mengesankan adalah :

" Ibu Ainun adalah istri yang setia, cerdas, santun, selalu mendukung suaminya, tetapi tidak pernah ikut campur dalam tugas kenegaraan yang disandang suaminya"
sesuatu yang sulit dilakoni oleh orang lain..

Dalam masa yang serba tidak punya contoh, masih terselip satu dua orang yang begitu mengagumkan perilakunya semasa hidupnya. Kita sangat memerlukan teladan ini. *terutama saya!!
Sangat jarang kita melihat kisah cinta abadi seperti yang ditunjukkan pasangan Ibu Habibie dan Ibu Ainun ini. Seperti kisah romantis dalam novel percintaan bagaimana setianya seorang suami menunggu istrinya yang sedang menderita sakit sampai dua bulan tidak beranjak dari sisi istrinya, selalu menuntun istrinya shalat berjamaah bahkan telah meminta liang lahat yang berdampingan dengan istrinya. Sebuah kisah yang mengharukan ditengah maraknya kisah perselingkuhan dan ketidak setiaan pasangan suami istri, semoga ini akan menjadi ilham bagi semua pasangan suami istri (termasuk saya nantinya) diseluruh Indonesia, bagaimana kita akan mengurus negara dengan baik bila cinta dengan pasangan sendiri masih menjadi tanda tanya..

Kesederhanaan ibu Ainun direkam pula oleh kalangan bawah termasuk tukang jahit pakaiannya selama duapuluh tahun dan fotografer yang selalu mengiringi perjalanan keluarga beliau.
Beliau seorang perempuan cerdas, taktis, leader yang disiplin, tegas, detail tapi tetap lembut dan santun.

Semoga ini sebuah bukti bahwa bila ada sembilan orang mengatakan almarhum/ah orang baik maka memang benarlah dia seorang yang baik. Tidak mungkin orang yang ditinggal merekayasa kabar kebaikannya karena bagaimanapun akan tercermin dari mimik muka orang yang sedang memberi kesaksian. Dan menurut saya semua orang yang memberi kesan tentang ibu Ainun adalah murni keluar dari kejujuran orang yang bersaksi.

Selamat jalan ibu Ainun semoga kami bisa mencontoh ketulusan, kesederhanaan, kesetiaan pada keluarga, ketabahan menghadapi penderitaan/penyakit dan kesosialan ibu. Semoga pula bahwa kepergiaan ibu yang membawa duka dihati banyak orang akan dibalas Allah dengan memberikan ibu tempat yang paling layak di sisiNya, Aamiin.

Balikpapan, 26 Mei 2010, 13.12
Sri Widyawati

0 komentar: